Kuliah di Al Azhar – Banyak orang yang menganggap kuliah di Al Azhar merupakan prestasi yang membanggakan, baik melalui jalur beasiswa maupun jalur reguler. Sistem Kuliah di Al Azhar bisa dibilang surganya bagi yang ingin gagal dan tantangan bagi yang ingin sukses. Biasanya di Indonesia, kuliah tidak lepas dari kehadiran. Tapi di Al Azhar sistemnya tidak berlaku sama sekali, tidak ada kehadirannya. Siswa bebas untuk pergi ke perguruan tinggi setiap saat. Bahkan mahasiswa jurusan tafsir Alquran ini baru masuk dua kali selama satu bulan.
Hanya saja kamu masih harus mengikuti ujian setiap semester, dan setidaknya kamu hanya bisa gagal di dua mata kuliah. Jika Anda gagal dalam tiga mata pelajaran, Anda harus tetap di kelas dan mencoba lagi. Dan kesempatan mengulang hanya dua kali. Jika di tahun ketiga Anda gagal lagi, Anda harus pindah ke jurusan atau fakultas lain untuk melanjutkan studi Anda.
Bagaimana Cara Belajar di Al Azhar?
Helwa Center
Perluas dan Perbarui dalam mencari Informasi
- Cari info, berita, berita, atau segala sesuatu yang mengandung informasi tentang apa yang harus Anda lakukan, Anda persiapkan, dll, untuk dapat menuntut ilmu di al-Azhar. Aktif bertanya kepada kakak-kakak yang sudah berada di Al Azhar.
- Pastikan Anda memiliki kontak kakak-kakak yang sudah atau sedang kuliah di al-Azhar. Atau jika Anda tidak memiliki kakak, kami dapat mencari kontak untuk saudara-saudara lain yang bersedia membantu memberikan kami informasi terkait Al-Azhar.
- Latihan Soal Seleksi Hari Panjang. Poin ini tentunya sangat penting, setelah mengetahui semua informasi tentang persyaratan seleksi, cara mendaftar, lokasi ujian, dll, Anda harus menyelesaikan persiapan seleksi yaitu dengan menguasai materi yang akan diujikan.
Fakultas Kuliah di Al Azhar Paling Diminati Mahasiswa Indonesia
Fakultas yang banyak diminati oleh mahasiswa Indonesia di Al Ahzar adalah fakultas syari’ah, ushuluddin, dan lughoh ‘arabiyah. Tetapi menggunakan level 1, level 2,3&4, dan setiap level membutuhkan waktu 1 tahun belajar. Jadi untuk menyelesaikan program Bachelor di Mesir dibutuhkan waktu 4 tahun studi, sedangkan untuk Master minimal 6 tahun.
Namun tidak sedikit mahasiswa Al Azhar yang membutuhkan waktu hingga 5-7 tahun untuk mendapatkan gelar Lc (Lisensi). Untuk program sarjana di negara-negara Timur Tengah, tidak ada tesis atau tugas akhir, satu-satunya syarat untuk lulus adalah ujian.
Namun ujian yang diadakan setiap tahun itu tidaklah mudah. Selain soal-soal yang sulit, hanya ada 3 atau 4 soal untuk setiap mata pelajaran. Namun, jawabannya bisa memakan waktu hingga 4-5 lembar kertas folio. Ditambah lagi, jika masa ujian bertepatan dengan musim dingin yang suhunya bisa mencapai di bawah 10°C, siswa harus berjuang ekstra.
Beasiswa Kuliah di Al Azhar
Dan nilai plus bagi mahasiswa untuk melanjutkan studi di universitas Al-azhar adalah tersedianya beasiswa tanpa batas (minhah). Jenis-jenis beasiswa yang bisa didapatkan di Al-Azhar adalah sebagai berikut:
- Bebas biaya kuliah. Al-Azhar memberikan beasiswa berupa gratis biaya kuliah bagi setiap mahasiswa hingga akhir masa studi. Mahasiswa Al-Azhar hanya perlu mengeluarkan uang untuk membeli perlengkapan kuliah, seperti pembuatan kartu mahasiswa dan kuliah, yang harganya terjangkau.
- Uang saku. Selain biaya kuliah, Al-Azhar juga memberikan minhah berupa “uang saku” yang nilainya berkisar Rp. 640.000-Rp. 850.000,- per bulan. Uang jajan ini hanya diberikan kepada siswa yang berhasil naik kelas/tingkat pada tahun pertama, dan yang bersangkutan menyerahkan diri untuk mendapatkan minhah.
- Asrama siswa. Selain biaya kuliah dan uang saku, Kuliah di Al-Azhar 2022 juga memberikan kesempatan kepada para santrinya untuk tinggal di Asrama Bu’uts Al-Islamiyyah. Mahasiswa yang tinggal di asrama ini juga mendapatkan makan gratis tiga kali sehari. Untuk dapat tinggal di asrama mahasiswa ini, Anda harus mendapatkan minhah (uang saku) di atas dan menyerahkan diri (mendaftar).
Dan yang membuat kampus ini unik adalah semua mahasiswa memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk mendapatkan ketiga jenis beasiswa dari Universitas Al-Azhar selama memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Selain dari Al-Azhar, mahasiswa juga bisa mendapatkan beasiswa dari lembaga lain, seperti Bayt Zakat yang nominal beasiswanya jauh lebih besar. Berbeda dengan Al-Azhar, Bayt Zakat hanya memberikan minhahnya kepada siswa berprestasi. Semakin baik kinerjanya maka semakin besar pula nominal minhah yang diterima. Anda bisa melanjutkan kuliah di Al Azhar S1 sampai S3.
Beradaptasi dengan Lingkungan Al Azhar
Bukan hal yang mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan di sana. Mahasiswa berusia 22 tahun ini membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun untuk beradaptasi di negara yang memiliki 4 musim, dimana pada musim panas suhunya bisa mencapai 45°C dan musim dingin mencapai 1°C.
Selain itu, lingkungan jauh dari nyaman karena kotor, sampah berserakan di jalan, dan toilet umum berbau tidak sedap. Dan juga pengamanan yang sangat-sangat ketat, apalagi di awal tahun 2014, masih banyak demonstrasi pasca kudeta presiden sah Husni Mubarak oleh presiden saat ini Al-Sisi, yang menewaskan ribuan umat Islam saat itu.
Sabar dan Perjuangan adalah Kunci di Al Azhar
Dua kata yang harus dipersiapkan untuk bisa menuntut ilmu di negeri Fir’aun ini, adalah sabar dan berjuang. Jangan heran jika yang kamu temukan disana adalah orang-orang yang kasar, lingkungan yang tidak sesuai ekspektasi, apalagi sifat kasar orang Mesir yang malah bercanda seperti orang Indonesia yang pemarah pada umumnya.
Selain itu, hal positif yang patut dicatat adalah kesalehan warga yang patut diacungi jempol. Setiap kali kita akan dibuat takjub oleh mereka yang membaca Al-Qur’an di mana saja, di bus, di pasar, dan di tempat lain, serta para pemuda yang hampir 80% hafal Al-Qur’an 30 juz.
Biaya Hidup di Al Azhar
Selain itu, sebagian besar pelajar Indonesia juga mendaftar di Jam’iyah Syar’iyah yang setiap bulannya membagikan 100le beasiswa, dan masih banyak lagi beasiswa yang bisa didapatkan di sana. Biaya hidup disana jauh lebih murah dibandingkan di Indonesia, bisa dibilang Rp. 1.000.000. Anda dapat membayar sewa sebulan, makanan, transportasi, dan membeli buku.
Bagi teman-teman di Indonesia yang berminat melanjutkan studi di Al azhar, setiap tahunnya Kemenag dan KBRI Kairo membuka pendaftaran Al Azhar dan ada yang terbagi dua yaitu beasiswa dan non beasiswa. Untuk beasiswa, hanya akan diambil 20 orang untuk nilai tertinggi, semua biaya pengajuan, tiket pesawat ditanggung oleh pemerintah dan ketika mereka tiba di Kairo mereka akan ditempatkan di asrama, semua kehidupan sehari-hari telah ditanggung.
Namun untuk jalur non beasiswa, calon mahasiswa yang mendaftar dan mengikuti seleksi, jika nilainya di atas rata-rata yang telah ditentukan pasti akan diterima, hanya saja tidak disediakan biaya dan tempat tinggal atau di luar asrama, dan mungkin di awalnya itu sedikit dari kantong pribadi untuk membayarnya.
Demikian ulasan mengenai kuliah di Al Azhar, semoga artikel ini bermanfaat.